Pentas musikal kampus dilaksanakan, yang paling mengejutkan adalah pemeran utama wanitanya. Semua orang menyangka kalau Gyu Won-lah yang bakal berdiri di panggung dan memerankan pemeran utama wanita, tapi ternyata.. Hee Joo menggantikan tempat Gyu Won.
Bukan hanya terkejut dengan pergantian pemeran utama wanita, tapi mereka juga dikejutkan dengan penampilan memukau dari para anggota di pentas musikal itu.
Kakek mulai protes, ia datang untuk melihat cucunya, tapi ternyata cucu kesayangan kakek engga menjadi pemeran utamanya. "Apa yang terjadi di sini? Bukankah Lee Gyu Won aktris utamanya? Mengapa orang lain yang tampil di panggung itu, mana Gyu Won?"
Ayah Gyu Won memberi pengertian, "Ayah, kita harus terus menontonnya."
Su Myeong juga berpendapat, "Sampai akhirnya, Han Hee Joo masih tetap mendapatkan apa yang ia inginkan. Apa dia pikir dia bisa tampil di panggung dengan baik? Dia bahkan tidak bisa menyanyi. "
Flashback, kenapa tempat Gyu Won di atas panggung digantikan begitu saja dengan Hee Joo.
Beberapa jam sebelum pentas dimulai, Gyu Won membuat keputusan untuk membiarkan Hee Joo yang menjadi pemeran utamanya. Bukan hanya karena skil Hee Joo yang lebih terasah ketimbang Gyu Won, tapi juga karena Hee Joo adalah orang yang tepat untuk mensukseskan pentas musikal itu.
"Apa Kau gila? Kau harus segera tampil dipanggung sekarang. Kenapa kau malah datang kesini?" Hee Joo kesal melihat kehadiran Gyu Won.
"Aku belum mengucapkan terima kasih padamu sebelumnya." jawab Gyu Won seraya tersenyum, ia memeluk Hee Joo.
"Cepat pergi. Bukankah kau harus menghadiri pentas itu?" suruh Hee joo.
Gyu Won mengulurkan tangannya, "Mari kita bersama-sama."
"Aku benar-benar tidak ingin pergi." jawab Hee joo.
"Tidak, Kau harus ikut denganku. Aku sudah bilang tidak. Pokoknya, datang saja denganku." bujuk Gyu Won.
Saat di scene ke-4, sebuah lagu dinyanyikan..
Gyu Won dan Gi Young menyanyikan lagu itu.
"Ayah, bukankah ini suara Gyu Won?" ucap ayah Gyu Won pada kakek.
"Apa? Sepertinya Eonni yang bernyanyi. " gumam adik Lee Shin.
Orang yang paling bahagia melihat Hee Joo berada di atas panggung adalah Ibu Hee Joo, ia bahkan engga menyadari kalau Hee Joo lip sync
Gyu Won dan Hee joo sama-sama menangis..
Pentas musikal berjalan dengan baik..
Setelah pentas musikal selesai, Lee Shin menghampiri Gyu Won.
Perayaan untuk merayakan kesuksesan pentas musikal di laksanakan di kafe milik teman Seok Hyeon.
"Selamat! Selamat!" ucap mereka satu sama lain.
Sa Rang dan teman-temannya mulai merayu Gi Young, "Oppa, ketika Kau merobek pakaianmu, aku begitu takut. Aku benar-benar sangat berterima kasih kepadamu. Mulai sekarang, Kau tidak harus dipanggil sebagai Hyeon Gi Yeong, tetapi kita akan memanggilmu dengan, Ripping Yeong."
"Ripping Yeong, Ripping Yeong."
"Ripping Yeong, Ripping Yeong."
Gi Young hanya tersenyum mendengarnya.
Su Myeong mengomel karena tidak diperhatikan, "Hei hei hei, jangan seperti ini. Kau seharusnya berkonsentrasi pada pentas musikal. Mengapa Kalian malah fokus pada abs nya? Mmengapa kau begitu marah? Hei, aku juga memiliki abs bukan lemak perut."
Kim Seok Hyeon menghampiri Gyu Won dan Hee Joo.
Seok Hyeon datang menghampiri mereka lalu mengacak-acak rambut keduanya. "Ah, ya. Lihatlah kalian berdua. Semua orang sangat ketakutan. Bagaimana bisa kau merasa takut? Meskipun itu seperti itu.. ." -
Yoon Soo memanggil Seok Hyeon, "Direktur. - Direktur. Kim Seok Hyun. Kesinilah sebentar."
"Pokoknya, pentas musikal hari ini berlangsung sangat baik." ucap Seok Hyeon pada Gyu Won dan Hee Joo sebelum ia pergi menemui Yoon Soo.
Setelah pentas musikal berakhir dengan sukses, hubungan Gyu Won dan Hee Joo betambah dekat satu sama lain.
"Ah, kenapa ia masih saja suka mengacak-acak rambutku." Gyu Won merapikan rambut Hee Joo yang berantakan, " Ini sedikit berantakan."
Hee Joo tersenyum, ia juga melakukan hal yang sama, merapikan rambut Gyu Won. "Kau juga."
"Terima kasih. Jika bukan karena kau, aku akan sedih dan tertekan. Aku mungkin masih berada di rumah sekarang." ungkap Hee Joo.
Gyu Won merespon, "Jika bukan karena kau, aku tidak akan mengerti bagaimana menariknya berada di panggung."
Dan Joon Hee datang, ia duduk tepat di samping Hee Joo. "Hee Joo eonni. Aku di sini."
Hee Joo tersenyum melihat kedatangan Joon Hee. "Menjengkelkan. Aku akan pergi dulu."
Lee Shin datang, ia mengacak-acak rambut Gyu Won. Gyu Won kira Lee Shin itu adalah direktur Seok Hyeon. "Direktur..." tapi, kata-katanya terputus saat melihat ke belakang dan ternyata orang yang mengacak-acak rambutnya itu adalah Lee Shin.
"Oh. Apa yang terjadi? Apakah direktur mengatakan sesuatu tentang apa yang terjadi hari ini?" tanya Lee Shin.
"Tidak." jawab Gyu Won seraya tersenyum.
Ibu Hee Joo datang ke kafe dengan membawa beberapa wartawan untuk meliput Hee joo.
"Oh. Hee Joo, Han Hee Joo. Hee Joo! Hei, ketika Kau tiba-tiba muncul, apakah Kau tahu bagaimana terkejutnya aku? Putriku! Kau melakukannya dengan sangat baik." Ibu Hee Joo memeluk Hee Joo erat.
"Aku tahu kalian akan merayakannya di sini, jadi aku mengundang mereka." kata Im Tae Joon.
"Kami telah mendengar kalau Kau memiliki masalah pada pita suaramu, bagaimana Kau bisa menghasilkan suara yang jernih dank au bernyanyi sangat baik saat di atas panggung?" tanya para wartawan.
"Kapan kau akan menjalani operasi?"
"Dapatkah kau menceritakan bagaimana perasaanmu saat berada di atas panggung?"
"Apa rencanamu kedepan nanti?"
"Ibu, kenapa kau melakukan hal ini." keluh Hee Joo pada ibunya.
"Cepat jawab saja pertanyaan dari para wartawan itu." suruh Ibu.
Hee Joo tersenyum pasti, ia lalu menunjuk ke arah Gyu Won. "Orang yang menyanyi saat di pentas itu bukan aku. Itu lip sync. Orang yang menyanyi di belakang panggung itu. . . adalah dia, Lee Gyu Won."
Ibu Hee Joo benar-benar terkejut mendengar pernyataan Hee Joo.
"Katakan saja!" pinta Hee joo pada GYu WOn.
Gyu Won meng-iyakan kalau yang sebenarnya bernyanyi di atas panggung tadi adalah dirinya. "Ya."
Para wartawan langsung menghampiri Gyu Won, dengan tersenyum senang Hee joo pergi untuk menenangkan ibunya.
Gyu Won dan Lee Shin saling tersenyum saat semua wartawan mulai memotret ke arah mereka.
Hee Joo dimarahi oleh ibunya.
Hee Joo : Lalu kenapa kau membawa wartawan ke sini?
Ibu H. J : Para wartawan ini datang untuk mewawancarai pemeran utamanya. Bagaimana aku bisa berpura-pura tidak tahu? Aku meminta para wartawan itu agar berita mereka tidak di rilis.
Hee Joo : Gyu Won memang pantas mendapat penghargaan, ibu. Dia layak untuk itu.
Ibu H. J : Kau masih dapat mengatakan hal itu sekarang?
Hee Joo : Apakah kau tidak tahu tenggorokanku sakit? Kau masih membuatku banyak bicara. Biarkan aku beristirahat dengan tenang?
Ibu H. J : Baik. Kalau begitu kau melakukan semuanya sendiri. Aku tidak akan khawatir lagi karenamu.
Ternyata Hee Joo memiliki adik perempuan. Ibunya juga mendisiplinkan adik Hee joo untuk menjadi artis besar. Ibu Hee Joo menyuruh adik Hee Joo untuk berlatih keras dan menurunkan berat badan.
"Mulai besok kau harus berlatih lebih giat lagi? Pertama-tama Kau harus menurunkan berat badanmu ini, mengerti?" seru ibu Hee Joo pada adik Hee Joo.
Hee Joo tersenyum, ia bergumam tentang nasib adiknya, "Han Myeong Joo, mulai sekarang Kau akan mulai menderita."
Lee Shin dan Gyu Won pulang bersama.
Gyu Won : Hee Joo, dia mungkin akan dimarahi oleh ibunya, kan? Ekspresi ibunya Itu sangat menakutkan.
Lee Shin : Seharusnya, Kau mengkhawatirkan dirimu sendiri. Bahkan Kakek juga datang, tetapi Kau tidak muncul. Dia pasti sangat kecewa. Kau belum menerima telepon dari kakekmu kan? Itu berarti semuanya sepertinya akan berjalan dengan baik-baik saja.
Lee Shin melepas gantungan handphone beruang miliknya. Ia menyerahkan boneka itu pada Gyu Won.
"Oh. . . Untukmu." ucap Lee Shin.
Gyu Won kesal, "Aku tahu, pada akhirnya semua akan menjadi seperti ini ." gerutu Gyu Won.
Lee Shin tersenyum, ia mengambil gantungan handphone beruang milik Gyu Won. "Bukan seperti, itu. Aku hanya ingin yang ini. Menukarkan gantungan beruang kita."
"Sebenarnya, aku berpikir untuk bertukar boneka ini juga." jawab Gyu Won seraya tertawa.
Gyu Won sampai di rumah.
"Aku pulang!" Gyu Won duduk di dekat ayahnya.
"Oh, kau sudah kembali. Kau melakukannya dengan baik." jawab ayah.
Dengan ragu, Gyu Won bertanya pada kakek, "Kakek, apakah acaranya bagus?"
Kakek membentak Gyu Won, "Kau bahkan tidak menunjukkan wajahmu. Mengapa Kau meminta aku untuk datang? Musikal atau apa pun itu, semuanya sudah berakhir, jangan bermain gayageum dengan setengah hati lagi. Siapkan dirimu untuk kompetisi Musik Tradisional. Kau harus menang dan mendapatkan award, mengerti! Tahun lalu kau bahkan tidak menang."
Gyu Won menjawab, "Banyak sunbae dan eonni dari jurusanku yang juga ikut berpartisipasi. Ada begitu banyak orang berbakat. Aku tidak yakin kalau aku akan menang."
"Hari ini, kau harus terus berlatih." suruh kakek.
Ayah mencoba membela Gyu Won, "Pentas musikal baru saja berakhir, Gyu Won. . ."
Tapi kakek malah membentak ayah Gyu Won, "Jangan ikut campur. "
"Masuk dan latihan." suruh kakek pada GYu Won.
Hee Joo berada di rumah sakit, ia siap untuk menjalankan operasi tenggorokannya. Joon hee dengan senang hati menunggui Hee joo.
"Saat operasi dan sesudahnya, semuanya tidak akan terasa sakit kan?" tanya Hee Joo.
Ibu Hee Joo menjawab, "Aigoo. . . " belum sempat ibu Hee Joo menjawab, Joon Hee menyela kata-kata ibu Hee joo.
"Tentu saja! Eonni, semangat." jawab Joon Hee.
"Tapi aku masih takut."keluh Hee Joo.
" Jangan..." lagi-lagi, hehe.. kata-kata ibunya Hee Joo diambil alih oleh Joon Hee.
"Jangan khawatir. Aku akan menunggu sampai Eonni sembuh." seru Joon Hee.
"Suaraku akan kembali, kan?" tanya Hee joo penuh kecemasan.
Dan yak, seperti sebelum, Joon hee berhasil mengambil alih kata-katanya ibu Hee Joo.
"Dokter. . . "
"Dokter mengatakan. . . " "
Sekarang giliran ibu Hee Joo yang menyela kata-kata Joon Hee, "Hei, biarkan aku yang menjelaskan. Kau selalu saja menyela kata-kataku." ucap ibu Hee Joo pada Joon Hee.
" Tidak apa-apa, Dokter Oh berkata Kau tidak perlu khawatir. Jangan khawatir. Sekarang aku pikir, akulah yang menyebabkan Kau berada dalam keadaan ini." ibu Hee Joo menyadari kesalahannya.
Hee Joo menjawab, "Tidak, aku yang sudah mengecewakanmu, ibu. Aku sangat menyesal, maafkan aku."
Joon Hee tersenyum manis, ia berkata "Mari kita memikirkan hal-hal yang membuat orang bahagia. Biru, putih, bersih, wangi. Segar, indah. Jika Kau berada dalam suasana hati yang baik, katakan saja seperti itu. Keren, manis, tenang. Jangan khawatir. "
Ketua menemui Seok Hyeon untuk mengungkapkan rasa terimakasihnya karena pentas musikal berjalan dengan sukses.
Ketua : Kau tau, pentas kemarin sangat membuatku ketakutan? Ketika Han Hee Joo keluar, kau tahu betapa terkejutnya aku?
Seok Hyeon : Tidak peduli seberapa terkejutnya dirimu, bukankah semuanya sudah berakhir dengan sukses?
Ketua : Dari apa yang aku lihat kemarin, Kim Seok Hyeon, Kau benar-benar memiliki kualitas yang tidak buruk. Apakah Kau pernah berpikir untuk tinggal dan mengajar di sekolah ini?
Seok Hyeon : Terima kasih banyak tapi aku sudah mengambil keputusan. Aku tidak cocok untuk bergabung dalam organisasi seperti ini. Mungkin aku akan melangkah lebih jauh lagi dengan Yoon Soo.
Mereka bakal nikah.. ke~~ ke~~
Profesor Im Tae Joon senang bukan kepalang saat mengetahui kalau Kim Seok Hyeon tidak akan lagi berada di kampusnya.
"Karena pentas musical itu, aku mendengar kalau kau dan istri ketua mulai tidak akur.. " tanya profesor yang lain.
"Apa? Siapa yang bilang begitu? Han Hee Joo menjadi aktris utama dan ia berdiri di atas panggung. Hasilnya juga baik. Kenapa istri ketua harus benci padaku." jawab Im Tae Joon membela diri.
"Aku tidak tahu kalau Kau tahu. Kim Seok Hyeon berencana untuk pergi dari sekolah ini."
Mendengar hal itu, Tae Joon tersenyum senang, engga ada lagi saingan buatnya..
Seok Hyeon mendapat telepon dari seseorang yang dulu pernah menawarkannya kesempatan untuk berkarya di luar negeri.
"Halo."
"Halo?" ucap Seok Hyeon.
" Halo. Aku Kim Yoo Jin, yang menawarimu tawaran untuk melakukan pertunjukkan di luar negeri beberapa waktu yang lalu. Apakah Kau punya waktu sekarang?"
"Sekarang?" tanya Seok Hyeon.
Seok Hyeon akhirnya bertemu dengan Kim Yoo Jin.
Kim Yoon Jin : Pentas musikal itu benar-benar hebat.
Seok Hyeon : Aigoo, aku tidak tahu kau datang.
Kim Yoon Jin : Itu pasti Kau! Bagaimana dengan tawaranku itu, pentas musical sudah selesai dan kau bisa kembali mengembangkan karirmu di luar negeri?
Seok Hyeon : Ya, aku akan mempertimbangkannya.
Kim Yoon Jin :Aku ingin menawarkan tawaran yang lain.
Seok Hyeon : Ya? Apa itu?
Kim Yoon Jin : Para siswa yang menjadi pengiring music itu, bagaimana kalau mereka terlibat dalam satu pembuatan album, album perpaduan antara music modern dan music tradisional?
Seok Hyeon : Ah, Windflower dan Stupid band?
Kim Yoon Jin : Ya, menggunakan beberapa lagu yang terbaik di dalam music itu. . . ? Dan pihak produser juga ingin Lee Gyu Won terlibat dalam hal ini.
Seok Hyeon : Kedengarannya itu ide bagus!
Kim Yoon Jin : Bisakah kita pergi dan menemui mereka sekarang?
Gyu Won tengah melatih kemampuan gayageumnya untuk kontes musik traditional yang akan diadakan beberapa hari lagi.
Bo Woon datang untuk memberi semangat pada Gyu Won.
Bo Woon : Apakah Kau berlatih untuk kompetisi musik tradisional?
Gyu Won : Ya, bagaimana denganmu?
Bo Woon : Aku hanya ingin melihat nilai. Saat ini sedang liburan dan Kau tidak dapat menikmati liburan ini. Pasti sangat sulit bagimu. Maaf aku tidak bisa menemanimu. Aku pergi dulu.
Gyu Won : Mmm. . .
Saat Bo Woon hendak keluar dari ruangan, tanpa sengaja ia bertemu dengan Lee Shin.
"Hei, aku tidak meninggalkan kalian berdua karena Kau. Aku pergi karena inisiatifku sendiri." ucap Bo Woon pada Lee Shin.
Lee Shin pink. pink.. pink...
^^ Mereka berdua kalau pake baju kompakan deh..
"Aku baru saja merapikan peralatan." kata lee Shin. "Apa yang terjadi?"
Gyu Won menjawab, "Tidak apa-apa. Sekarang pentas musikal sudah berakhir, rasanya seperti ada sesuatu yang hilang. Seperti ada hal yang kosong." jawab Gyu Won.
"Aku tahu bagaimana perasaanmu. Saat aku terbangun pagi ini dan aku mulai berpikir. . . apa yang harus aku lakukan hari ini? Tidak ada gunanya duduk di sini seperti itu. Bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan?" ajak Lee Shin.
"Baiklah!"
Ice cream... Lovin' ice cream..
"Ah, ini sangat menyegarkan! Hatiku merasa seperti tiba-tiba meledak." Gyu Won menikmati ice creamnya.
"Kau benar-benar menyukai es krim. . ." kata Lee Shin.
"Tentu saja, Karena itu sangat lezat!" jawab Gyu Won.
Karena gemas melihat Gyu Won, Lee Shin menempelkan cream ke hidung Gyu Won.
"Hei.!" protes Gyu Won.
Saat Gyu Won hendak membalas Lee Shin, Gyu Won malah membuat kemeja Lee Shin kotor, karena tanpa sengaja ia menempelkan cream ke kemeja Lee Shin.
"Oh tidak, aku minta maaf! Itu tidak sengaja!" ujar Gyu Won.
Lee Shin tersenyum, "Tidak apa-apa, sebagai gantinya belikan aku kemeja yang baru."
"Baiklah, aku akan membelikanmu yang baru."
"Tapi ingat, jangan membeli couple t-shirt lagi. Aku tahu."
Lee Shin berkata Gyu Won, "Jangan lama-lama memilih kemejanya, kau tidak tau, kalau aku pantas memakai apa saja."
"Ok, aku tahu."
Tiba-tiba keduanya menerima telepon di waktu yang bersamaan.
"Bo Woon mengatakan kalau Direktur ingin kita berkumpul di kampus." ucap Gyu Won pada Lee Shin.
"Aku baru saja menerima telepon serupa." jawab Lee Shin.
Engga berapa lama kemudian, Wind Flower dan Stupid band berkumpul di ruang latihan. Sembari menunggu direktur Kim Seok Hyeon datang, mereka saling mengobrol.
"Apakah Hee Joo sudah lebih baik sekarang?" tanya Gyu Won.
"Ya, dia semakin hari kesehatannya bertambah baik, tentu saja karena aku selalu berada di sisinya." "Haruskah kita mengunjunginya setelah ini?" tanya Lee Shin.
Joon Hee langsung berkata, "Tidak, kalian tidak boleh kesana! Hee Joo Eonni mengatakan kalau dia tidak ingin kalian semua melihatnya dalam keadaan sakit seperti itu."
Engga berapa lama kemudian, Direktur Kim Seok Hyeon dan Kim Yoo Jin datang.
"Pentas musikal baru saja berakhir. . . dan aku menelepon kalian semua untuk datang berkumpul ke sini, aku tau kalian memiliki sedikit kesempatan untuk beristirahat. Aku benar-benar menyesal tentang itu." ungkap Kim Seok Hyeon.
"Tapi kenapa kau memanggil kami semua untuk berkumpul di sini?" tanya Bo Woon.
"Oh ada seseorang yang ingin bertemu dengan Kalian semua. Silakan." Seok Hyeon mempersilakan KIm Yoo Jin untuk menjelaskan tawarannya.
Mendengar berita itu, semuanya bersorak.. kecuali Gyu Won, ia memikirkan tentang kakeknya. Ia engga bisa lagi menentang kakeknya kali ini.. Kakek pasti akan marah besar kalau tau Gyu Won kembali berpartisipasi dalam dunia musik modern dan meninggalkan musik tradisional.
Di samping itu,Seok Hyeon tengah mempersiapkan diri untuk membuat lamaran pada Yoon Soo.
"Pentas musikal baru saja berakhir dan sepertinya kita berlibur." ajak Seok Hyeon.
"Aku hanya ingin bersantai di rumah. Mengapa?" tanya Yoon Soo.
"Aku ingin kita berjalan-jalan dan bersantai." jawab Seok HYeon.
"Ah, bagaimana kalau kau membelikan beberapa makanan, biar aku yang memasaknya. " Yoon Soo mengundang Seok HYeon untuk datang ke rumahnya.
Agar lamarannya pada Yoon Soo berjalan lancar, Seok Hyeon meminta bantuan Gi Young dan Su Myeon untuk mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan Seok Hyeon.
"Hari ini adalah hari yang sangat istimewa dan penting bagiku. Kalian semua harus membantuku. Lakukan persiapan dengan baik. " ucap Seok Hyeon, seraya memberikan kartu creditnya pada Su Myeong.
Seok Hyeon pergi ke sebuah toko perhiasan... Memilih.. memilih..
Memilih cincin tercantik untuk Yoon Soo.
Stupid Band dan Wind flower mulai mempersiapkan dan mengevaluasi lagu mereka. agar lebih baik dari sebelumnya.
Insting kakek mulai bekerja, ia tahu kalau ada yang engga beres. Kakek langsung menelpon Gyu Won.
Gyu Won menerima telepon dari kakek saat ia tengah berlatih bersama Stupid band dan Wind Flower.
Mendengar kalau Gyu Won mendapat telepon dari kakek, semua teman-temannya langsung menghentikan musiknya masing-masing. Suasana hening..
"Kakek, Tentu saja, aku berlatih sangat keras di kampus." Gyu Won berbohong.
Tapi, tiba-tiba Joon Hee tanpa sengaja memainkan drumnya. Kakek langsung berseru, "Suara apa itu?"
Gyu Won mencari alasan, "Ah, itu benda yang terjatuh saat kami sedang berlatih. Kakek, aku sedang berlatih keras, Kau tidak perlu khawatir. Baik."
Bo Won mengungkapkan kecemasannya pada Gyu Won, "Jika Kakek tahu tentang ini, dia pasti akan membuat keributan besar kan?"
"Tentu saja." jawab yang lain.
Joon Hee merasa bersalah, "Aku menyesal, semuanya karena aku, maafkan aku.."
Dan mereka meneruskan latihan mereka..
Acara lamaran Seok Hyeon pada Yoon Soo sepertinya gagal, karena orang-orang utusannya (Gi Young-Su Myeong) belum juga datang untuk membawakan bunga, anggur dan kue tar..
"Ah. . . Oh, aku meminta seseorang untuk makanan yang kau butuhkan. Sepertinya mereka belum datang." jawab Seok Hyeon. "Mengapa kau tidak menunggu di dalam?"
Yoon Soo menjawab, "Aku ingin menikmati udara di sini."
Seok Hyeon menelpon Su Myeong,
"Ya, Direktur."
"Hei. Bukankah aku meminta Kalian untuk datang lebih awal?" Seok Hyeon meninggikan suaranya.
"Tentang itu. . . Mobil jelek ini mogok. Aku tahu kalau mobil yang buruk akan berakhir dengan menimbulkan masalah." jawab Su Myeong.
"Butuh waktu tiga puluh menit untuk berkendara dari Seoul ke sini. Ya sudah, lupakan saja! Lakukan saja sesuai kemauanmu.." jawab Kim Seok Hyeon.
Kim Seok Hyeon menutup teleponnya.
"Direktur. Direktur!"
"Mengapa? Apa yang direktur katakan?" tanya Gi Young.
"Dia mengatakan kepada kita untuk melakukan semau kita. Hei, ambil kue dan anggurnya." suruh Su Myeong pada Gi Young.
Latihan terus berjalan sampai melewati waktu makan malam, Joon Hee mengeluh, "Ah! Aku kelaparan! Ini sudah waktunya makan malam."
Tapi Lee Shin masih tetap bersemangat untuk berlatih, "Bagaimana kalau kita berlatih satu kali lagi, bagaimana?"
"Kita berlatih satu kali lagi." jawab Gyu Won.
Mereka sama sekali engga tahu kalau bencana besar bakal datang. Bencana apa? Kakek datang untuk ke ruang latihan untuk menemui Gyu Won.
Melihat Gyu Won tengah berlatih berlatih Stupid band dan Wind Flower, kakek langsung marah besar, "Lee Gyu Won. Apa yang sedang kau lakukan"
Semuanya amat sangat terkejut melihat kedatangan kakek yang begitu tiba-tiba..
Tanpa ragu, kakek menarik tangan Gyu Won keluar dari ruang latihan.
"Cepat!"
"Kakek, lepaskan tanganku!." pinta Gyu Won.
Lee Shin segera berlari mencegah kakek, "Kakek. Maafkan aku, aku akan menjelaskan semuanya."
"Jangan menghalangi. Pergi! Pergi! Kakek." bentak kakek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar