Kamis, 03 November 2011

Sinopsis Drama Korea Heartstrings Episode 9



"Lee Gyu Won." panggil Lee Shin pelang.
"Mmm?"
"Tentang kau menyukaiku. . . jangan menyerah." kata Lee Shin. 



"Apa?"
Lee Shin mengulangi kata-katanya, "Tentang kau menyukaiku. . . Aku katakan, jangan menyerah."
Dengan terbata Gyu Won membalas, "Apa maksudmu? Kau. . . Kau menyukaiku?"





Lee Shin hanya tertunduk tanpa berani mengakui rasa sukanya.


Gyu Won kesal, ia mulai salah paham"Jadi, Kau katakan, bahwa meskipun Kau tidak menyukaiku, Kau masih ingin agar aku tetap menyukaimu? Jangan membohongi diri sendiri! Kau pikir siapa kau itu? Apakah perempuan lain jatuh hati padamu saat kau melakukan hal seperti ini? Dasar egois. Lepaskan. Aku pergi."
"Lee Gyu Won." Lee Shin mencoba mencegah kepergian Gyu Won dengan memegang erat kursi rodanya.
"Lepaskan."
"Aku tidak tau seberapa egoisnya dirimu, tapi aku mohon, jangan mempermainkan perasaan orang lain. Aku... . bukan seorang budak yang akan selalu mematuhi semua hal yang kau perintahkan." ucap Gyu Won.
Bo Woon menelpon Gyu Won. "Oh Bo Woon, aku ingin kembali ke rumah sakit sekarang. Ayo cepat."

"Jangan salah paham." jawab Lee Shin. "Siapa bilang seperti itu?"
"Kaulah yang sudah salah paham. Cukup. Aku tidak ingin terus mendengarkan apa yang Kau katakan."



Bo Woon datang, "Bo Woon, aku di sini. "
"Kau dengan Sin?" kata Bo Woon.
"Mari kita pergi. Atau dokter mungkin akan memarahiku."
Bo Woon mendorong kursi  roda Gyu Won menjauhi Lee Shin.




"Apakah ada sesuatu yang terjadi antara dirimu dan Shin?" tanya Bo Woon. "Apakah kalian berkelahi?"
"Jangan bicara tentang dia lagi. Dasar Lee Shin bodoh." jawab Gyu Won kesal.

Saat di perjalanan pulang, Lee Shin terus memikirkan Gyu Won.


Adik Lee Shin menghampiri Lee Shin, "Oppa, bisakah kau menandatangani ini untukku." Adik Lee SHin memberikan beberapa lembar kertas untuk ditandatangani Lee Shin. "Aku ingin menjualnya kepada teman-teman sekelas."

"Kau sudah menghabiskan semua uang sakumu lagi?" tanya Lee SHin.
"Tagihan teleponku sangat tinggi akhir-akhir ini." jawab adik Lee SHin.

Lee Shin kemudian bertanya pada adiknya, "Jeong Hyeon. Jika seseorang mengatakan padamu "Jangan berhenti menyukaiku," bagaimana perasaanmu?" tanya Lee Shin. Dari perspektif seorang wanita, Mungkin saja adiknya punya pemikiran yang bisa Lee Shin pahami.



"Apakah Kau bergurau? Siapa bilang aku menyukaimu? Hmm. Betapa konyolnya!" jawab adik Lee Shin.
"Benar?"
"Oppa, kau tidak mengerti cinta. Kau tidak bisa menggunakan cara semacam itu untuk mengambil hati para gadis."
Lee Shin lalu menyangkal, "Ini bukan tentang aku."
"Jika tidak, lalu mengapa bertanya?" tanya adik Lee Shin.
"Anyway, hanya ingin tau saja."

Sesaat setelah Bo Woon pergi, Gyu Won bergumam "Ck, apa itu lelucon! Kau pikir aku akan terus bergantung padamu? Orang itu, ia tidak akan mengikutiku lagi kan? Kau memilih untuk melupakannya. Jangan memikirkannya lagi." Gyu Won mengingatkan dirinya sendiri.
Seok Hyeon mengunjungi Gyu Won.



"Apa yang Kau lakukan?  Apakah kau tidak tau, bagaimana caranya mengetuk pintu?" tanya Gyu Won yang kala itu tengah benar-benar memiliki mood yang buruk. he.
"Mengetuk pintu? Aku sudah melakukannya Lihat, jariku sudah mulai memar." Seok Hyeon memperlihatkan tangannya yang sama sekali engga memar.



"Tapi, apa yang membawamu kesini, selarut ini lagi, kau bahkan datang ke sebuah ruangan di mana seorang gadis sendirian?" ucap Gyu Won kesal.
"Apakah Kau bahkan seorang gadis?" Seok Hyeon tertawa kemudian memberikan sebuah script untuk Gyu Won. "Ini adalah script untuk pemeran utama wanita."


"Mengapa Kau memberikan ini padaku? Apakah aku pemeran utamanya?" tanya Gyu Won.
Seok hyeon memberi penjelasan, "Jangan terlalu percaya diri. Ada seseorang yang disebut pengganti pelaku utama dalam sebuah drama, misalnya seorang pemeran utama memiliki halangan dalam tampil dipentas maka orang kedua akan menggantikan perannya dalam pementasan."
"Pemain pengganti. . . ?"

"Tapi Kau tidak akan dengan sengaja membahayakan Hee Joon kan?" tanya Seok Hyeon.
Gyu WOn menolak tawaran Seok hYoen.
"Direktur, kau kira aku ini orang jahat. Yang pasti, Aku menolak. Aku menolak."
Seokhyeon memberitahukan rencananya untuk mengadakan studytour. "By the way, kita akan melakukan pelatihan keanggotaan diluar kota. Tapi karena kau cedera, Kau mungkin tidak bisa pergi, kan?"
"Pelatihan keanggotaan dilura kota? Kapan? Aku ingin pergi!" Gyu Won sangat antusias.
"Apakah Kau pikir Kau bisa pergi? Kau bahkan tidak bisa berjalan. Jangan melakukan hal yang aneh dan tinggal saja di rumah.
"Aku pasti datang!"
"Jangan khawatir, aku akan memastikan kalau kau akan."
Lee Shin teringat kata-kata Gyu Won.

Sampai saat ia memejamkan mata, ia masih teringat kata-kata Gyu Won.

Seok Hyeon menemui ketua yang engga lain adalah ayah Hee Joo.



"Karena Han Hee Joo telah dipilih sebagai pemeran utama wanita, jadi tidak perlu ada team lagi kan? Dan kau juga harus bisa lebih fleksibel." kata ketua.  "Kau tahu, Tae Juni adalah Kepala Departemen. Dari penyusunan rencana, untuk memilih aktor, semuanya telah dilakukan dengan spesifikasi darimu, tapi dari sekarang, tunjukkan kepadanya rasa hormatmu dan biarkan ia melakukan hal-hal lainnya. Jangan terlalu kaku satu sama lain."
"Bagaimana aku bisa fleksibel?" jawab Seok HYeon.

"Karena kita sudah mendapatkan peran utama, dalam rangka untuk memperkuat ikatan kami sebagai sebuah tim, kami telah memutuskan untuk mengadakan pelatihan keanggotaan di luar kota." ucap Seok Hyeon.
"Pelatihan keanggotaan? Apakah Tae Jun akan ikut juga?"
"Dia mengatakan bahwa dia tidak bisa pergi."
"Tentu saja. Dia tidak akan pergi bersamamu."
"Semua professor sibuk dengan pekerjaannya masing-masing."
"Bagaimana Profesor Jeong Yoon Soo?" saran ketua.
"Yah. . . Aku berharap bisa pergi bersama dirinya. Akhir-akhir ini kami terlalu sibuk dan tidak memiliki waktu untuk bersama." jawab Seok Hyeon seraya tersenyum.
Seok Hyeon segera menemui Yoon Soo.

"Apakah Kau sibuk?" tanya Seok Hyeon.
"Oh, aku ada jam mengajar saat ini. Ada apa?"
Seok Hyeon menjelaskan, "Begini, Kami akan mengadakan perjalanan bersama, seluruh anggota tim dalam pementasan akan diikutsertakaan dalam kegiatan ini. Tapi kami membutuhkan profesor untuk datang, dan yang lain mengatakan kalau mereka tidak bisa datang. Aku tidak tahu apakah mereka benar-benar tidak bisa datang atau sekedar mengabaikan aku."
Yoon Soo tersenyum. "Jadi, sekarang kau memohon padaku agar aku ikut dalam kegiatan ini?"


"Kita harus berterima kasih ketua, karena ia telah membiarkan kita untuk pergi bersama-sama." jawab Seok Hyeon.
" Kapan?"
"Jumat."
"Jumat?" Yoon Soo berpikir sejenak. "Jika pada hari Jumat lalu. . . "
"Apa yang membuatmu ragu-ragu? Sudah lama kan kita tidak pernah berkunjung ke pantai?"
"Baiklah. Aku harus pergi untuk kuliah sekarang."

"Kau sudah mendengar kalau Kim Seok Hyeon akan mengadakan perjalanan bersama timnya?"
Profesor Im menjawab, "Tidak, aku belum mendengar tentang itu."
"Hei, ini benar-benar tragis!  Tapi, aku sudah mendengar kalau istri ketua sangat marah.  Aneh, mengapa dia mesti marah. Han hee Joo kan sudah menjadi pemeran utama. Mengapa dia masih tidak bahagia?"
Profesor Im Tae Joon menjelaskan, "Sekarang, sorotan media ada pada Lee Gyu Won. Kita harus menghapus dia dari pertunjukan ini."



"Apakah Lee Gyu Won salah? Aku pikir tidak. Siapapun dengan mata dan telinga mereka, semua bisa mengetahui, siapa yang terbaik antara Hee Joo dan Gyu Won."
"Itu sebabnya, kita harus membuat Kim Seok Hyun keluar dari tim produksi pementasan." jawab Seok Hyeon.
"Tapi bagaimana kita bisa mengeluarkannya? Kita tidak tahu kelemahanya."
"Kita mungkin bisa mengungkap sesuatu  atau sisi terburuk dari Kim Seok Hyeon. Ada banyak kesempatan besar di luar negeri. Tapi, Mengapa Seok Hyeon  kembali ke Korea? Aku ingin tahu tentang itu juga. Pasti,  ada motif tersembunyi." terka Im Tae Joon.

Latihan dimulai tanpa Gyu Won.

"Istirahat sebentar, kemudian kita akan melanjutkannya nanti." Seok Hyeon menghentikan latihan. "Hari ini, kalian semua telah melakukan dengan sangat baik. Semua berjalan dengan baik. Antara lagu, keserasian gerakan, keselarasan emosi harus bisa menggugah penonton. Cobalah dengarkan ini." 

SeokHyeon memainkan piano dan menyanyikan sebuah lagu..


Semua orang terpukau dengan lagu yang dinyanyikan oleh Seok Hyeon.

Termasuk Lee Shin..

Bahkan saat Seok Hyeon menyanyikan lagu itu.
 Lee Shin tiba-tiba teringat momentnya saat bersama Gyu Won.
Otak Lee Shin penuh dengan Gyu Won. 
hhihi..

Saat Gyu Won bernyanyi di audisi.




Pokoknya semua tentang Gyu Won.
hahaa..

"Semua orang mengerti tentang komponen perasaan yang dimaksud itu kan?" tanya Seok Hyeon memastikan kalau semuanya dapat memahami, makna yang disampaikan lewat lagu yang ia nyanyikan "Han Hee Joo. Apakah Kau mengerti?"
"Apa?" Hee Joo terkejut saat ditanya seperti itu. Dengan ragu ia mengangguk. "Ya."
"Lalu, apakah ada pertanyaan lain?" tanya Seok HYeon.
Sa Rang bertanya, "Ada rumor mengenai pelatihan keanggotaan di luar kota, apakah itu benar?"
Seok Hyeon lalu menjelaskan, "Ya. Kegiatan itu akan dilaksanakan dalam dua hari, satu malam. Dalam perjalanan ini, kita akan menggunakan metode diskusi untuk menganalisis karakteristik setiap peran masing-masing. Jadi, kalian harus membuat laporan dengan menggunakan kertas A4, aku ingin kalian menuliskan analisis karakteristik peran kalian. Yah, walaupun aku tidak bisa mengatakan dengan terus terang kalau kita akan bersenang-senang."
Mendengar berita itu, semua anggota team langsung bersorak.

Tanpa sengaja, Lee Shin mendengar pembicaraan teman-teman Gyu Won. "Aku sangat bersemangat! Apakah Gyu Won juga akan pergi? Dia mungkin tidak bisa. Tapi, dia tampaknya sedang sangat gelisah. ."
" Kau tau, mungkin karena ia baru saja bertengkar dengan Lee Shin."
"Mengapa?"
"Aku tidak tahu, tapi dia tampak sangat kesal."
"Apakah mereka bertengkar lagi?"
Sa Rang CS kembali mengolok-olok Hee Joo.

"Mengapa Direktur  hanya menanyakan pada Hee Joo saja, "Han Hee Joo, apakah Kau mengerti?" Ini mungkin karena Hee Joo tidak benar-benar mengerti apa yang seharusnya ia mengerti kan? !  Seperti yang diharapkan, dia benar-benar tidak dapat menemukan perasaan."

Hee Joo langsung menatap kesal ke arah Sa Rang dan teman-temannya.

Hee Joo merenungi apa yang Sa Rang katakan.

Tiba-tiba Seok Hyeon menelpon Hee Joo.


"Halo?  Apakah kau tidak kepanasan?" tanya Seok Hyeon di telepon.
"Tidak, aku tidak kepanasan.  AC disini cukup dingin." jawab Hee Joo tanpa tau kalau Seok hyeon ternyata ada dibelakangnya.

Seok Hyeon menutup teleponnya lalu tersenyum ke arah Hee Joo.

"Benar?" tanya Seok Hyeon seraya tersenyum. " Kau sudah menjadi pemeran utama, jadi mengapa kau terlihat tidak senang? Sebaliknya, Kau harus senang. Pemeran utama wanita itu sangat didambakan oleh banyak anggota yang lain." jelas Seok Hyeon.
Hee joo merasa terpojokkan, "Apakah Kau mengejekku?"

Seok Hyeon memberitahukan tentang kelemahan Hee Joo, " Hmm, dari perspektif menyanyi, kemampuanmu lebih baik daripada Gyu Won. Apakah Kau pernah jatuh cinta Jatuh cinta. . . sampai kau tidak bisa tidur, merasa sangat kesepian tanpa seseorang yang kau cintai."
"Siapa yang ingin merasakan hal seperti itu?" jawab Hee Joo.

Seok Hyeon mencoba menerangkan tentang perasaan agar Hee Joo bisa lebih peka terhadap perasaan orang-orang disekelilingnya, "Kau tidak dapat menggugah perasaan orang lain dengan lagu-lagumu. Itu karena Kau tidak bisa memahami perasaan jatuh cinta. Kau tau, semua hal itu tidak selalu memakai otak, tapi perasaan juga sangat berperan. Untuk menggugah perasaan orang lain, Kau harus merasakan cinta, mengalami kesedihan, putus asa karena cinta dan dicintai lagi. Kau harus mengalami perasaan itu."
"Tch, apa Lee Gyu Won  juga sudah mengalaminya?" kata Hee Joo.


"Ah ya." Seok Hyeon jadi teringat Gyu Won dan memberitahukan tentang peran Gyu Won. "Aku juga menjadikan  Gyu Won sebagai peran pengganti."
"Aku keberatan!" tolak Hee Joo. "Direktur, Kau pasti berharap sesuatu yang buruk akan terjadi padaku, kau pasti berharap agar aku tidak bisa berada di pementasan?"
"Kau pikir aku punya waktu luang untuk melakukan hal itu. Gadis konyol."


"Tidak peduli apapun itu, aku keberatan dengan gagasan itu. Aku tidak peduli apa yang terjadi padaku, bahkan jika kakiku sakit, aku masih ingin berada di panggung dan berperan sebagai pemeran utama." jawab Hee Joo dengan pasti.
"Jangan hanya melakukannya untuk impianmu agar Kau menjadi bintang, tapi lakukanlah untukku juga. Ah, panas. Mari kita pergi makan es krim." ajak Seok Hyeon mencoba mendinginkan suasana.

Engga peduli badai topan yang sedang melanda mood Gyu Won.
Lee Shin tetap datang mengunjungi Gyu Won.

"Apa yang Kau inginkan?" tanya Gyu Won.
Lee Shin membuat alasan. "Kau masih belum mengajariku tentang banyak bab di rangkuman music tradisional ini."

Gyu Won memberikan komentarnya, "Aku telah memikirkan hal itu. Mengapa Kau tidak mencari orang lain agar bisa mengajarimu? Ada Bo Woon. . ."
Lee Shin langsung menolak, "Aku tidak mau.Ini menjengkelkan, Kau bahkan lebih baik, sedikit."
"Katakan saja, Kau terlalu angkuh untuk bertanya, iyakan Lee Shin yang terhormat." ejek Gyu Won. "Apakah Kau membawa ringkasannya?"

Su Myeong dan Gi Young tengah memikirkan tentang tempat yang akan mereka kunjungi selama studytour.

Engga lama kemudian, Hee Joo datang untuk mengunjungi Gi Young.


"Apakah Kau sibuk?" tanya hee Joo.
"Oh, kau. Apa yang membawamu kesini?" tanya Su Myeong.
" Aku ingin bicara dengan Gi Yeong oppa.Aku? Hanya beberapa menit."
"Lalu, apakah aku perlu pergi ke toilet? Aku akan ke toilet, Kau dapat berbicara dengannya." Su Myeong meninggalkan Gi young dan Hee Joo.


"Ada apa?" tanya Gi Young yang merasa aneh melihat Hee joo menemuinya.
Hee Joo berkata, "Di mata oppa, apa kau bisa melihat kalau aku juga punya bakat, bukannya sebuah boneka yang tanpa emosi? Dengan kata lain, hanya saja…. Apa aku terpilih sebagai pemeran utama hanya karena teknikku yang baik saja? Aku tidak tahu kau akan peduli tentang hal itu atau tidak."
"Tetapi bagaimanapun, pada akhirnya, pemeran utamanya itu  adalah Kau, Hee Joo. Aku ingin diakui oleh orang lain." jawab Gi Young.

"Oppa, Kau bisa mengajarkan aku kan?" pinta Hee Joo.
"Mengajarkan apa?" tanya Gi Young menahan senyumnya. Engga salah, bukannya waktu itu Hee Joo mengejek Gi Young, tapi sekarang, Hee Joo malah datang menemui Gi Young untuk membantunya.
Hee Joo menjelaskan, "Yang direktur bilang tadi, hal-hal yang berkaitan dengan emosi dan perasaan. Hal-hal seperti itu.., tidak peduli berapa banyak aku berlatih, aku tidak bisa melakukannya dengan begitu saja. Jadi oppa, Kau harus mengajariku! Hal semacam ini, bahkan aku juga tidak benar-benar mengerti. Tapi oppa, Jangan memberitahu orang lain, bantu aku diam-diam saja. Hanya saja, jika oppa mengatakan bahwa aku telah melakukannya dengan baik, aku akan merasa lebih nyaman." 
Gi Young menyetujuinya, "Ah! Kali ini, Kau benar-benar mengalami pukulan besar. Baik! Pokoknya, kita harus bekerja sama dalam Perfomance, aku akan menyediakan waktu untuk latihan."
Hee joo tersenyum senang, "Terima kasih! Jika Kau mau, aku bisa membayar biaya latihan per jam untukmu."



"Aku akan berhenti pada titik ini, mengerti? Bahkan Jika Kau tidak mengerti, juga tidak masalah." Gyu Won membalik paksa kertas yang dipegangnya. "Berikutnya.."
Lee Shin pun mengatakan, "Tidak bisakah Kau berbicara normal tanpa marah-marah?"
"Apa?"


"Aku benar-benar tidak mengerti mengapa kau begitu marah." jawab Lee Shin.
Gyu Won benar-benar kesal pada Lee Shin. "Kau tidak mengerti?  Setelah menjelaskan kepadamu berkali-kali, Kau masih belum juga mengerti! Apakah Kau benar-benar mendengarkan apa yang aku katakan? Atau mungkin, otakmu sudah rusak?" 

"Cukup. Aku hanya akan melakukan seperti yang Kau katakan. Kau menyarakanku untuk mencari orang lain kan? Baik, aku akan mencari orang lain untuk mengajarkan music tradisional. Dan tentang hal-hal yang aku katakan kemarin, Lupakan saja semuanya." Lee Shin keluar dari ruangan Gyu Won.
"Sebenarnya, siapa yang seharusnya marah. Lee Shin, bodoh!" omel Gyu Won setelah Lee Shin keluar dari ruang rawat inapnya.
Lee Shin kembali ke kampus.



Joon Hee berkata saat melihat Lee Shin datang, "Sangat menyenangkan berlatih bersama dengan Gyu Won dan teman-temannya! Ini akan lebih bagus jika kita bisa melakukannya lagi."
"Ini tidak akan terjadi lagi." jawab Lee Shin.



"Mengapa? -Rasanya cukup menyenangkan!" jawab teman Lee Shin yang lain.
"Aku yang akan mengerjakan semuanya, kita tidak lagi membutuhkan bantuan mereka. Mengerti."



"Apakah kalian bertengkar lagi?"
Hee Joo juga berkata, "Aku masih ingin merasakan energi musik tradisional. Gyu Won eonni bilang, jika Kau ingin menggambarkan musik tradisional dalam satu kata, maka kata yang paling tepat adalah energi. Ya, energi."

Musik traditional berlatih tanpa Gyu Won.

Gyu Won baru saja kembali ke rumahnya.

Dan tanpa sengaja, ayah kakek Gyu Won bertemu dengan Lee Shin.



"Halo. Kita bertemu lagi!" sapa Lee Shin seraya membungkuk pada kakek.
"Siapa ini?" tanya ayah Gyu Won penasaran.
"Dia itu orang yang aku ceritakan pada ayah. Pangeran egois yang sangat narsis." jawab Gyu Won.
Ayah Gyu Won terkejut, "Egoi. . . "
"Ayah!"


"Ah, itu Gyu Won. Ayah, kau tidak segera pulang? Bukankah Kau bilang hari ini ada kelas?" Gyu Won mengalihkan pembicaraan.
"Ah, ah! Itu benar. Ayah, Aku pergi dulu.  terserah Kau. Aku akan datang lagi. Hati-hati dengan kesehatanmu. Jangan lupa untuk bersenang-senang selama kegiatan itu." jawab Ayah Gyu Won seraya berlalu.

"Mmm. . . Lalu, aku akan pergi juga." pamit Lee Shin pada kakek.
Kakek mencegah kepergian Lee Shin, "Tunggu sebentar. Aku benar-benar ingin berbicara denganmu.  Ini adalah waktu yang sempurna. Aku pernah mendengar bahwa Kau berkolaborasi dengan Gyu Won. Berbicara tentang kolaborasi, aku tahu lebih banyak dibandingkan dengan Gyu Won tentang music tradisional. Ikuti aku?" ajak kakek pada Lee Shin.
Kakek masuk ke dalam rumah.


"Kau tidak harus mengikutinya, pergi saja. Aku akan memberitahu Kakek bahwa Kau sangat sibuk." ucap Gyu Won pada Lee Shin.
"Kalau aku tidak menemuinya hari ini mungkin ia akan memarahiku lain waktu?Aku hanya perlu mendengarkan. Lagi pula, bukankah ini lebih baik daripada belajar dengan Gyu Won?" jawab Lee Shin.
PASS.. HAHAHA
Dan... Lee Shin kena batunya..

Kakek bukannya mengajarkan tentang musik traditional tapi sang kakek malah menceritakan tentang kisah hidupnya yang super duper boring.


Tapi, Lee Shin..
HHAHAAA.. Berusaha sekuat tenaga buat menahan rasa sakit di kakinya.


Lagi-lagi, Gyu Won tertawa diatas penderitaan Lee Shin.
"Kau layak mendapatkannya, Lee Shin! Kakek, teruslah bercerita sampai saat kau berusia 40 tahun."

Gyu Won lalu mendapat telepon dari Bo Woon, "Ah, Bo Woon. Kegiatan di luar kampus itu? Tentu saja aku akann ikut pergi. Aku sudah keluar dari rumah sakit. Ya, aku harus dan bisa pergi."
Windflower pergi ke kafe dan bertemu dengan sunbae pemilik kafe.

Ingin tau apa yang terjadi, Gyu Won mencuri dengar pembicaraan Lee Shin dan kakeknya.



"Katakan saja jika Kau bosan, tidak masalah jika kau merasa bosan." ungkap kakek.
Lee Shin menggeleng, "Ah tidak, bukan seperti itu kakek."
"Karena Kau tidak bosan, maka aku akan melanjutkannya. Ketika aku berumur . . "


Kasian dengan nasib Lee Shin, Gyu Won lalu menghampiri kakek.



"Kakek. Cukup kakek. Dia telah belajar belajar  dari mu hari ini, lagipula Lee Shin sangat sibuk. Kakek bisa bercerita lagi lain waktu kan?" ucap Gyu Won.

Kakek setuju, "Baiklah, kita akan meneruskan ceritaku lain waktu."
Lee Shin tersenyum lega, "Ya, aku akan datang lagi lain kali."
"Baik, Kau bisa pergi sekarang. " kata kakek.

Kakek lalu bergumam pada dirinya sendiri, "Bagaimana dia bisa begitu mirip denganku ketika aku masih muda? Tapi, aku masih jauh lebih baik darinya! Berpikir tentang hal itu, ada dua kandidat. Pertama salah satu vokalis di band (lee shin maksudnya) dan yang kedua berusia lebih muda dari pada Gyu Won (Direktur Seok Hyeon). Lalu mana yang lebih baik?"


"Jadi bagaimana pelajaran dari kakek? Dia jauh lebih baik dari aku, kan?" tanya Gyu Won dengan nada mengejek.
"Apakah itu menyenangkan?" Lee Shin kesal.
Gyu Won tersenyum kecil, "Aku menyesal. Maafkan aku. Kakek selalu seperti itu. Kakek selalu asik mengenang masa-masanya dulu, bahkan dia tidak akan pernah berhenti bercerita!"
"Aku pergi." pamit Lee Shin.

"Mengenai kegiatan di luar kampus, apa kau akan pergi juga?" tanya Lee Shin.
Gyu Won berbohong, "Hm, aku rasa aku tidak bisa pergi."
"Mengapa Kau peduli apakah aku akan pergi atau tidak?" gumam Gyu Won. 

Dikamarnya,
Lee Shin kembali memikirkan Gyu Won.
Gyu Won lagi.. Gyu Won lagi..
Kapan Lee Shin mikirin saya atau istri-istrinya yang di Rainbow Family. onewuahahaa


Telepati.. haah.
Gyu Won juga tengah memikirkan Lee Shin.


Kesal karena otaknya yang terus menerus  me-rerun wajah Lee Shin, Gyu Won mulai meninju boneka cutenya, "Lee Shin, Kau benar-benar layak untuk mendapat pukulan."

Poster tentang study tour tim pementasan dipajang.

Sebelum ia pergi study tour, Gyu Won sedikit mendapat hambatan dari sang kakek.



"Tidak, aku tidak akan membiarkanmu pergi! Kau baru saja keluar dari rumah sakit dan sekarang Kau ingin pergi ke sana?" omel kakek.
Gyu Won memohon, "Kakek, aku akan baik-baik. Aku berjanji akan berhati-hati ketika aku sampai di sana. Aku benar-benar berjanji untuk benar-benar berhati-hati! Tolong, aku bisa pergi kan kakek?"


"Orang ini. . . Kakek. Anak ini. . . Hati-hati kecelakaan, air, pria, dan wine. Jika Kau kembali ke rumah dengan keadaan mabuk seperti terakhir kali. . . Aku akan menendangmu keluar dari rumah dan bahkan menghapusmu namamu sebagai cucuku! paham?" seru kakek.
"Ya, aku akan berhati-hati." jawab Gyu Won. "Aku pergi." 

Kakek lalu tersenyum pada dirinya sendiri, kenapa engga memakai kesempatan ini untuk ikut bersenang-senang dengan cucu dan calon menantu cucunya. ke ke ke.. "Pantai? Kurasa mendapatkan sedikit angin laut tidak begitu buruk. Ini adalah kesempatan besar!" gumam kakek.

"Bukankah Kau mengatakan bahwa Kau tidak akan pergi?" tanya Lee Shin saat tanpa sengaja bertemu dengan Gyu Won didepan rumahnya.

"Aku berubah pikiran." jawab Gyu Won. "Baru-baru ini, karena seseorang, aku selalu dalam mood yang buruk. Jadi, aku ingin menghirup udara segar." sindir Gyu Won. 

"Tch! Lakukan saja sesuai maumu." balas Lee Shin.

Joon Hee sengaja menunggu Hee Joo. Ia mencegat Hee Joo.



"Direktur Hyeong mengatakan kepadaku bahwa kita harus pergi bersama-sama." seru Joon hee.
"Minggir. Aku tidak akan pergi." bentak Hee Joo.


"Tidak! Dia mengatakan bahwa aku harus membawamu apapun caranya, bahkan jika aku harus menculikmu." jawab Joon Hee.
"Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak ingin pergi. Mengapa aku harus pergi ke sana?"
Joon Hee tertawa manis, "Karena aku juga pergi! Mari kita pergi. Mari pergi sekarang!" Joon Hee merangkul lengan Hee Joo.
"Lepaskan, kau sudah gila."

"Halo?" Seok Hyeon menerima telepon dari kakek Gyu Won. "Ya, kakek."
Kakek berkata, "Sangat menyenangkan untuk mendengarkan Sugungga di pantai. (cerita  Sugungga - Tradisional Korea Pansori)"
Tanpa mengerti maksud dibalik kata-kata kakek, Seok Hyeon berkata, "Apa?  Lain kali jika aku memiliki kesempatan, aku pasti akan mendengarkannya. Ya, tentang kegiatan di luar kampus? Harap jangan khawatir, kami akan mengurus semua anggota dengan baik."
Kakek kesal.

"Ya. Mengapa orang ini sangat bodoh? Apakah karena usianya masih muda? Mengapa ia tidak menyadari kata-kataku. Ia sama sekali tidak mengerti, kalau aku juga ingin ikut pergi ke pantai. Baiklah kalau seperti itu, aku akan menghapusnya dari daftar calon menantu cucuku. " ungkap kakek.. kyaaahaahaa... kakek Gokil.
Sukaaa sama scene ini.. hehe..

tataapp...

balas menatap dengan sangat amat angkuh..

Semuanya siap berangkaaaaaaat...




Di bis..
Lee Shin mencari tempat duduk yang kosong..
Tapi ia engga menemukannya, akhirnya Lee Shin duduk di sebelah Gyu Won.

"Aku duduk disebelahmu karena tidak ada tempat duduk yang kosong. Dan itupun TERPAKSA.." kata Lee Shin.

"Apa? Terpaksa?!"



Anggota di bis langsung heboh saat Yoon Soo datang..

Di pihak lain, Profesor Im Tae Joo tengah sibuk dengan usaha untuk menyingkirkan Kim Seok Hyeon.

Salah satu profesor yang berada di pihak profesor Im Tae Joon, melaporkan tentang scandal Seok Hyeon."Ada pepatah yang mengatakan bahwa jika orang lain tahu rahasiamu, maka seluruh duniapun juga akan tahu. Akhirnya aku menemukan kelemahan Kim Seok Hyeon, lihat ini. Kim Seok Hyeon memiliki beberapa skandal saat ia di luar negeri. Skandal terbesarnya saat ia memproduksi satu drama musical. Kim Seok Hyeon dengan sengaja mengeluarkan artis pemeran utama yang popular dan menggantinya dengan artis biasa yang sama sekali tidak popular. Dan hal itu menjadi pemberitaan dan headline utama di setiap surat kabar. Dan juga rumor tentang hubungannya dengan para artis dan juga beberapa media menyebutkan kalau ia sudah disuap dari berbagai lembaga."
"Aku rasa, ia memiliki alasan kuat kenapa ia mengambil cara itu. Aku tau, ia bukan orang yang sembarangan jadi aku pikir scandal itu tidak akan berhasil." terka Im Tae Joon. " Aku rasa, Dia memiliki harga diri yang sangat tinggi, dia tidak akan melakukan hal seperti itu. Bagaimana kalau kita gunakan rumor yang satu ini....." 
Seok Hyeon datang menemui ibu Hee Joo.

"Aku tidak pernah berpikir bahwa Kau bisa menemukan solusi dalam waktu singkat seperti ini. Apa rencana itu?" tanya Ibu Hee Joo.
Im Tae Joon menjelaskan, "Mari kita gunakan kesempatan ini sementara mereka masih dalam kegiatan di luar kampus. Karena mereka menggunakan media untuk berurusan dengan kita sebelumnya, kali ini kita akan menggunakan pendekatan yang sama. Kita menggunakan media untuk menyerangnya."
Ibu Hee Joo mengingatkan, "Ingat, Kau harus melindungi Hee joo, kau mengerti." 
Bis sampai di tempat tujuan...


Gyu Won mengkhawatirkan Hee Joo, "Hee Joo sepertinya kau tidak membawa pakaian cadangan? Apakah Kau perlu meminjam pakaianku?"
Hee Joo menjawab, "Tidak apa-apa. Aku merasa nyaman seperti ini. "
Mereka mulai have fun bersama..

"Terima kasih atas kerja kerasmu."ucap Yoon Soo saat melihat Seok Hyeon datang membawakan banyak belanjaan untuk persiapan makan malam.
" Aigoo, aku benar-benar lelah. Sepertinya aku semakin tua. Mana snack dan minuman?" tanya Yoon Soo.
"Di dalam mobil."
"Bagaimana dengan buah? Apakah Kau membeli buah?" tanya Yoon Soo.
Seok Hyeon menjawab, "Aku hanya membeli semua yang ada di daftar. Kau tidak memberitahu kami untuk membelinya."
Yoon Soo tersenyum, "Baik, itu salahku. Bagaimana kalau menyuruh salah satu anggota untuk membeli buah-buahan seperti semangka. Gi Yeong, bisa tolong membawa barang-barang yang tertinggal di mobil."

Latihan pun dimulai..

Seok Hyeon memberikan instruksi, "Ya. Oke, pada hitungan ke 3,,. Kalian harus meneriakan impian kalian dengan menggunakan diafragma. Teriakan semuanya seolah-olah membiarkan dunia mengetahui apa impian kalian. Mari kita mulai dengan Han Hee Joo."

 Hee Joo meneriakkan, "Aku ingin menjadi aktris Korea Selatan yang paling berbakat."

"Aku akan memberikan semua yang terbaik dariku untuk pementasan kali ini!" teriak Gyu Won.

Gi Young berkata dengan antusias, "Aku ingin tampil di panggung international."

Sa Rang mengejutkan semua orang, "Aku ingin menjadi pacar Su Myeong oppa itu."

Su Myeong terkejut setengah mati mendengar impian Sa Rang..

Tapi, semua orang tertawa terbahak mendengarnya..


Kim Seok Hyeon tersenyum, "Sangat baik! Jangan lupa mimpi yang Kau katakan sekarang ini. Berlatih keras untuk pementasan, mengerti? Ya. Mulai sekarang sampai makan malam, kalian memiliki waktu luang. "

Tanpa sengaja Lee Shin bertemu dengan Yoon Soo.



"Udara di sini benar-benar segar. Ini tidak sama dengan udara saat kita di Seoul. Aku pernah mendengar bahwa Kau yang membuat arrangement lagu penutup dalam pementasan. Aku tak sabar untuk mendengarnya." kata Yoon Soo.
Lee Shin tersenyum, "Jangan berharap terlalu banyak."
"Akhir-akhir ini Kau tampak lebih ceria. Sepertinya Kau telah menemukan hal yang membuatmu selalu tersenyum."
Lee Shin kembali tersenyum, "Aku menyesal tentang peristiwa dimasa lalu."
"Jadi akhirnya kau menyesalinya.." jawab Yoon Soo membalas senyuman Lee Shin

Sukaaa scene ini jugaa.. Suka setiap kali liat Lee Shin sama Gyu Won berantem..
^^v


"Ah. . . perutku sakit." keluh Gyu Won saat ia hendak duduk bersandar.
"Apakah itu sangat sakit?" tanya Lee Shin yang secara kebetulan mendengar apa yang Gyu Won katakan.
Gyu Won membalas dengan angkuh, "Menyakitkan atau tidak, itu tidak ada hubungannya denganmu."

"Jika tidak terasa sakit, maka pindahlah." suruh Lee Shin.
"Kenapa?" tanya Gyu Won.
"Karena kakiku yang terasa sakit." jawab Lee Shin.
"Kau bisa duduk di tempat lain." seru Gyu Won.
" Tidak, aku ingin duduk di sini. Jika Kau tidak menyukainya, duduk saja di tempat lain." Lee Shin keukeuh (?)


Gyu Won menggeser posisi duduknya, dan Lee Shin duduk tepat di samping Gyu Won.

"Apakah Kau puas sekarang?" tanya Gyu Won kesal.
"Iya, memang kenapa!"  sinis Lee Shin.
 "Lee Shin bodoh." kata Gyu Won.

"Kau itu orang yang bodoh Gyu Won, bukan aku." jawab Lee Shin. "Melihat hasilmu, Kau tidak lebih baik dari kebanyakan orang."

Joon Hee dan Hee Joo pun duduk engga jauh dari tempat Lee Shin dan Gyu Won.



"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Su Myeong pada Lee Shin dan Gyu Won.
Gyu Won menjawab, "Hanya datang untuk beristirahat."
"Tapi siapa yang akan memasak makan malam?" tanya Su Myeong.
Dengan senang hati Joon Hee mengangkat tangannya, "Aku akan melakukannya dengan Hee Joo eonni. Mari kita pergi, Hee Joo eonni."
"Aku tidak mau! " jawab Hee Joon


"Oh, Profesor Jeong meminta seseorang untuk pergi membeli semangka. Shin dan Gyu Won bisa pergi bersama untuk membeli semangka kan? Gyu Won juga bisa mendapatkan udara segar." suruh Su Myeong.




"Kalian mau ke mana?" tanya Seok Hyeon saat bertemu dengan Shin-Won.(Lee Shin-Gyu Won) "Ini hampir waktu untuk makan malam."
Gyu Won menjawab, "Kami akan membeli semangka."
"Oh, benar? Jika berat, Kau harus membawanya." ujar Seok HYeon pada Lee Shin. "Jangan biarkan Gyu Won yang membawanya.Hati-hati di jalan dan jangan tersesat."


"Ya, kita akan segera kembali." jawab Lee Shin.
"Hati-hati mengemudinya."
Yoon Soo tersenyum, "Sepertinya Lee Shin mulai menyukai Gyu Won."
"Benar? Aku tidak menyadari hal itu." jawab Seok Hyeon.
Di dapur..
Joon-Joo couple (Joon Hee-Hee Joo)
Hee-Hee couple (Joon Hee-Hee Joo)


"Apakah memasak membuatmu senang?" tanya Hee Joo saat mendengar Joon Hee bersenandung (??) 
Joon Hee tersenyum, "Selama Aku bersama eonni, bahkan jika aku di neraka, aku akan merasa bahagia." 

Tiba-tiba, Hee Joo menjerit, jarinya terluka..

Joon Hee lalu menghisap darah yang keluar dari jari Hee Joo.

"Hei! Apa yang Kau lakukan?" Hee Joo panik.
"Perdarahan hanya dapat dihentikan jika Kau melakukan hal seperti ini. Eonni, tunggu sebentar." Joon Hee berlari keluar dapur untuk mengambil plester. 


"Apakah Kau vampir? Mengapa Kau mengisap darah orang lain?"keluh Hee Joo. 

Joon Hee mengobati luka Hee Joo.

"Harap cepat sembuh, jari Hee Joo eonni telah terluka." ucap Joon Hee sembari meniup-niup luka Hee Joo.
"Kau berpikir jari yang terluka ini akan sembuh dengan cepat kalau kau berkata seperti itu?"
Joon Hee tersenyum. "Ya. . . Memang benar. Ketika aku masih kecil, aku selalu terluka setiap hari. Ketika ibuku, melakukan hal ini, luka-luka itu langsung sembuh. Tapi sekarang, aku harus melakukan hal ini pada ibuku."

"Apakah ibumu sakit?" tanya Hee Joo.
Joon Hee mengalihkan pembicaraan, "Sepertinya sudah waktunya bagiku untuk menunjukkan keahlian memasakku sekarang. Eonni, Kau hanya duduk di sana dan melihatku saja."
"Lupakan saja, aku masih bisa membantu." jawab Hee Joo.
"Oke, kalau begitu eonni bisa membantuku untuk mencuci beras?"
"Hanya beras?  Serahkan saja padaku."
Lee Shin dan Gyu Won mulai mencari semangka..

Dari satu toko ke toko lain.
Gyu Won memilih, semangka bagus yang harganya murah.


Sampai akhirnya, perut Gyu Won terasa sakit. 
Gyu Won memanggil-manggil Lee Shin, "Lee Shin.. Lee Shin."



Karena Lee Shin engga menyadari panggilan Gyu Won, akhirnya Gyu Won pergi ke apotek untuk membeli obat.


Beberapa menit kemudian, Lee Shin baru menyadari kalau Gyu Won engga lagi berjalan di belakangnya.

Dan Lee Shin Gyu Won mulai berselisih jalan.
Akankah mereka bertemu kembali? 

Waktu makan pun berlangsung..

"Ah. . . Ada batu di nasiku." keluh Joon Hee.
"Bagaimana mungkin?" jawab Hee Joon.
"Tapi ada benar-benar batu di dalamnya! " jawab Joon Hee..

Engga cuma Joon Hee yang mempermasalahkan makanan, tapi yang anggota yang lain juga mulai mengomentari makan malam mereka yang terasa hambar.
Ulah Hee-Hee couple ini.  :p

Yoon Soo dan Seok Hyeon mulai mengkhawatirkan Gyu Won-Lee Shin yang belum juga kembali.

Akhirnya,, Lee Shin menemukan Gyu Won..



"Lee Gyu Won!" panggil Lee Shin. Raut wajah cemas Lee Shin berubah.
"Hei, dari mana saja kau? Aku sudah mencarimu dari tadi." jawab Gyu Won.


"Apakah Kau baik-baik saja? Kau tidak terluka, kan?" tanya Lee Shin yang sangat khawatir.
"Siapa yang terluka. Lihat, aku mendapatkan semangka hanya dengan harga yang murah." jawab Gyu Won.
"Apa?"
"Bagaimana? Ini terlihat lezat, kan?"
Lee SHin kesal, "Kau,,,,,, apakah Kau tahu betapa sulitnya aku mencarimu?"
Gyu Won memperlihatkan obat yang baru saja dibelinya, "Kenapa? Oh, tadi.. Aku pergi untuk membeli ini. "



"Lee Shin! Eh, apakah Kau ingin mendengarkan musik? Ada apa denganmu? Kau telah menemukanku kan? Kenapa kau marah?" tanya Gyu Won yang bingung dengan perubahan sikap Lee Shin.
"Kenapa kau selalu membuatku tidak nyaman?  Apakah kau tidak terluka? Aku takut kau terluka lagi." jawab Lee Shin.




"Aku tidak akan terluka setiap waktu."
"Berbaringlah. Jika sakit, Kau lebih baik berbaring." ujar Lee Shin.
"Aku baik-baik" jawab Gyu Won.
"Lakukan saja seperti yang aku katakan. "



Seok Hyeon cemas, "Anak-anak ini. Aku sudah menyuruh mereka untuk tidak pergi jauh. Sudah sangat terlambat."
Akhirnya, Gyu Won dan Lee Shin sampai "Kenapa kalian terlambat?"
"Aku menyesal." ucap Gyu Won.
"Kenapa dia menjadi seperti itu lagi? Apakah kalian berkelahi?" tanya Seok Hyeon.
"Kami terpisah di pasar, dan kami kesulitan untuk menemukan satu sama lain." jawab Gyu Won.
"Oh, itu sebabnya kau begitu terlambat? Kau pasti lapar. Cepat, masuk dan makanlah." ujar Yoon Soo.

"Ya. Anak nakal ini, ia marah atas hal ini." Seok Hyeon mengomentari Lee Shin.
"Ini tidak terlihat seperti sedang marah. Dia hanya khawatir. " jawab Yoon Soo yang mengerti perasaan Lee Shin.
saat Gyu Won dan Lee Shin makan malam..



Gyu Won memberikan sendok dan chopsticks pada Lee Shin.
Tapi Lee Shin sama sekali engga mempedulikan Gyu Won, ia malah mengambil chopsticks yang ada di dekat piringnya. heehee..



Di malam harinya..
Semua anggota diharuskan untuk menampilkan kebolehan mereka saat diatas panggung..

Saat Windflower akan tampil, Lee Shin datang dan menghampiri Gyu Won.


Lee Shin tau kalau kondisi kesehatan Gyu Won sedang lemah.




"Aku baik-baik." jawab Gyu Won saat melihat Lee Shin.
Lee Shin menggenggam tangan Gyu Won, "Tolong dengarkan aku! Bagaimana jika lukamu itu semakin memburuk?"


 "Windflower. Apa yang terjadi?" panggil Host.
Lee Shin menjawab, "Gyu Won tidak akan ke atas panggung? Lee Gyu Won masih tidak enak badan."
"Gyu Won, apakah kau sakit?" tanya Host.
Seok Hyeon menjawab, "Lupakan Gyu Won. Lanjutkan saja seadanya."
Windflower tampil tanpa Gyu Won.


"Kau dapat melepaskan tanganku sekarang. " kata Gyu Won.
Lee Shin langsung melepaskan tangan Gyu Won.

Mereka menikmati pertunjukkan.

Tiba-tiba Lee Shin berkata, "Jangan sampai terluka lagi. Karena, Aku akan sangat khawatir."

Setelah pertunjukkan selesai, Yoon Soo dan Seok Hyeon berjalan santai di sekeliling penginapan.


"Apakah kau tidak lelah?" tanya Seok Hyeon.
"Aku tidak lelah. Sudah lama kita tidak bersenang-senang seperti ini. Ini cukup menyenangkan." jawab Yoon Soo.

"Ah, tapi aku agak lelah." jawab Seok Hyeon.
Yoon Soo tertawa, "Sepertinya Kim Seok Hyun sudah mulai menua."
"Tua? Kau bercanda."

" Terima kasih. Jika aku jadi kau, aku mungkin tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri. Izinkan aku mengatakan sesuatu yang memalukan. Ketika Kau mengatakan bahwa kita harus mulai dari awal lagi, aku sangat senang." ungkap Yoon Soo.

"Lee Shin, Kau bisa bermain gitar kan? Bernyanyilah agar suasana bisa terasa menyenangkan. " Su Myeong memberikan gitar pada Lee Shin.

Dan Lee Shin mulai bernyanyi..

Aigoo ,, suaranyaa.. suaranya Lee Shin..
cool.. ^^

Nyanyian Lee Shin yang dipersembahkan untuk Gyu Won.

Setelah nyanyian selesai..

"Tunggu, mari kita makan semangka. Siapa yang akan mengambil semangkanya?" tanya Soo Myeong.
"Aku akan pergi untuk mengambil semangka." jawab Gyu Won. 
Gyu Won mengambil semangka dan Lee Shin terus mengikutinya.
Gyu Won terjatuh, kakinya terkilir..



"Aku tahu bahwa ini akan terjadi. Tetaplah diam dan jangan bergerak. Siapa yang memintamu untuk mengambil semangkat padahal ada banyak orang yang bisa melakukan hal itu." Lee Shin menghampiri Gyu Won dan memijat pergelangan kaki Gyu Won yang terkilir.
"Tidak apa-apa." jawab Gyu Won.
"Di mana yang sakit? " tanya Lee Shin.
"Aku bilang aku baik-baik saja."
" Di sini? Apakah itu sakit?"
Gyu Won menggeleng. "Tidak."
"Sepertinya Kau terkilir."


Saat menatap mata Gyu Won, Lee Shin menyebut nama Gyu Won, "Lee Gyu Won.."

Bo Woon datang mengacaukan suasana.. hihii..

"Gyu Won. Apa yang Kau lakukan di sini?" tanya Bo Woon.
"Pergelangan kakiku terkilir. " jawab Gyu Won.

Bo Woon membawa Gyu Won kembali ke penginapan dan membiarkan Lee Shin mengambil semangka sendirian.

Malam harinya, Gyu Won engga bisa tidur..
Begitu juga Lee Shin..


Lee Shin keluar dari kamarnya dan tanpa sengaja melihat Gyu Won yang duduk sendirian.

Lee Shin menghampiri Gyu Won dan duduk di sampingnya.

"Apa yang Kau lakukan di sini? Kau sendirian saja, tidak takut?" tanya Lee Shin
"Aku tidak bisa tidur. Kau?"
"Aku tidak bisa tidur." jawab Lee Shin. "Ah, tentang pergelangan kakimu yang terkilir?"
Gyu Won mengangguk, "Tidak apa-apa. Terima kasih banyak sudah membantuku."
"Apakah Kau benar  baik-baik saja atau Kau berpura-pura baik-baik saja?" tanya Lee Shin memastikan.
"Aku benar-benar baik-baik saja, puas?" tanya Gyu Won lalu tersenyum.
"Itu cukup."


Gyu Won lalu berkata, "Ini sangat tidak menyenangkan kalau hujan benar-benar turun. Kita tidak bisa pergi keluar dan melihat laut. Padahal, Aku ingin sekali duduk di pantai pada malam hari. Dan jika aku melihat sebuah bintang jatuh, maka aku akan langsung membuat satu permintaan."
Lee Shin bertanya, "Apa permintaanmu?"
"Mmmm… Ini rahasia." jawab Gyu Won.


Lee Shin melanjutkan kata-kata Gyu Won, "Jika ada bintang lain yang jatuh, aku juga akan membuat permintaan. Aku juga harus membuat permintaan."
"Apa permintaanmu?" tanya Gyu Won.
Lee Shin mengikuti kata-kata Gyu Won. "Mmmm… Ini rahasia." jawab Lee Shin.

Setelah beberapa detik hening..
Lee Shin mengulurkan tangannya..

Gyu Won dengan ragu menyambut tangan Lee Shin.

"Ingin tau apa permintaanku? Aku harap Kau akan menyukaiku lagi." jawab Lee Shin dengan sungguh-sungguh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar